Sosial Media
0
News
    Home Nilai Persaudaraan

    Fakta SH Terate Terapkan Jiwa Persaudaraan di Masyarakat

    "SH Terate hadir di tengah masyarakat dengan menebarkan nilai-nilai sosial dan kebajikan sehingga bisa diterima oleh masyarakat."

    2 min read

    Penulis: Budi. | Foto: Tim Humas Cabang. | Editor: Agus S.


    SH Terate Mojokerto Kota -Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bukan sekadar perguruan pencak silat yang mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga wadah pembentukan karakter manusia seutuhnya. Di dalam ajarannya, SH Terate menanamkan nilai luhur kemanusiaan dan persaudaraan sejati yang diwujudkan dalam kehidupan sosial masyarakat.
    Manusia Sebagai Makhluk Hidup dan Sosial
    Sejak awal penciptaannya, manusia diciptakan sebagai makhluk hidup yang tidak dapat berdiri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Hal inilah yang menjadikan manusia disebut makhluk sosial.
    Kebutuhan untuk saling menolong, berbagi, dan berempati merupakan bagian penting dari fitrah manusia yang tidak bisa diabaikan. Dalam konteks inilah, nilai-nilai SH Terate hadir untuk memperkuat karakter sosial dan kemanusiaan anggotanya.
    Nilai Persaudaraan dalam SH Terate
    Di lingkungan PSHT, setiap warga dan siswa diajarkan arti penting persaudaraan yang sejati. Persaudaraan tidak hanya sebatas dalam lingkup latihan, melainkan juga diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
    Ketika satu di antara saudara mengalami kesusahan, maka seluruh warga SH Terate akan turut hadir memberikan dukungan, baik secara moral maupun tenaga. Hal ini menunjukkan bahwa latihan di SH Terate bukan semata-mata tentang bela diri, tetapi juga pendidikan sosial yang menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab terhadap sesama.
    Kepedulian Saat Duka: Bentuk Nyata Jiwa Sosial
    Salah satu contoh nyata dari penerapan nilai persaudaraan tersebut terlihat saat salah satu siswa SH Terate mengalami musibah. Orangtua dari Achmad Fery Susanto, siswa sabuk hijau dari Rayon Perumdam, Ranting Prajurit Kulon, telah meninggal dunia. Rumah duka berada di Desa Meri, Kota Mojokerto. Mendengar kabar duka tersebut, para warga dan pelatih SH Terate dari berbagai ranting segera berinisiatif untuk datang melayat. Mereka hadir tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum, tetapi juga sebagai dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
    Kehadiran saudara-saudara SH Terate di rumah duka menjadi bukti bahwa nilai-nilai yang diajarkan di padepokan benar-benar diterapkan dalam kehidupan nyata. Inilah makna sejati dari pepatah Jawa:
    "Wong urip iku kudu eling lan waspada, yen ana wong susah, kudu melu prihatin; yen ana wong seda, kudu melu bela sungkawa."
    (Manusia hidup harus selalu ingat dan waspada, bila ada yang susah harus ikut prihatin; bila ada yang meninggal, wajib ikut berbelasungkawa.)
    Pepatah tersebut menjadi pedoman moral bagi warga SH Terate untuk tetap menjaga nilai kemanusiaan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
    Latihan Bukan Sekadar Bela Diri
    Latihan di SH Terate tidak hanya menekankan pada kekuatan fisik dan keterampilan pencak silat. Setiap pertemuan juga disisipkan nilai-nilai budi pekerti, tata krama, sopan santun, dan kepekaan sosial.
    Para pelatih menanamkan ajaran bahwa menjadi warga SH Terate berarti menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
    Karena sejatinya, kemampuan bela diri hanyalah sarana untuk melindungi kebenaran dan kemanusiaan, bukan untuk menindas atau menyombongkan diri.
    Persaudaraan yang Tak Terbatas
    SH Terate mengajarkan bahwa persaudaraan sejati tidak dibatasi oleh suku, agama, atau status sosial. Setiap manusia layak dihormati dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Nilai-nilai ini menjadi landasan kuat mengapa warga SH Terate selalu hadir di tengah masyarakat untuk membantu kegiatan sosial, kerja bakti, hingga memberikan dukungan moral pada saat duka.
    Mereka sadar bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada otot dan jurus, melainkan pada hati yang tulus dan jiwa yang peduli.
    Penutup
    Kehadiran warga SH Terate di rumah duka keluarga Achmad Fery Susanto bukan hanya bentuk bela sungkawa, melainkan juga cermin nyata dari penerapan ajaran luhur SH Terate. Persaudaraan sejati tidak berhenti di padepokan, tetapi terus hidup di tengah masyarakat.
    Dengan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat, SH Terate terus menjadi pelopor dalam menanamkan semangat nguwongke uwong — memanusiakan manusia — di setiap langkah kehidupan.

    Tim Humas Cabang Kota Mojokerto

    Tags: #SHterate #PusatMadiun #HumasSHterate #SHTerateCabangKotaMojokerto #Medium

    Komentar
    Additional JS